BANK SAMPAH PANDE BERSIH  (THE GALAU) MENJADI SOLUSI TERBAIK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LAMARU

Lamaru, Balikpapan Timur- Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.

SAMPAH kini merupakan isu nasional bangsa Indonesia, terutama kota-kota besar. Jumlah timbulan sampah makin bertambah seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup yang menginginkan kepraktisan. Akibatnya, makin beragam jenis sampah yang dihasilkan.

Solusi untuk mengatasi sampah antara lain melalui Bank Sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle). Tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan sampah nasional namun Bank Sampah juga dapat meningkatkan  nilai ekonomi masyarakat.

Bank Sampah yang di gagas tahun 2017 oleh Ibu Wanti yang sapaannya dipanggil Mba Aan bersama dengan The Galau (Tim Bank Sampah, mama Kembar, mama Abang dan mama Keyla) berhasil mengkoordinir pembentukan Bank Sampah di Lamaru khususnya di mulai RT. 02 Gang Pande dan menyebar ke beberapa RT yang terdekat. Bank Sampah yang awalnya digagas Mba Aan ini bekerjasama dengan Rumah Zakat. Sekarang keberadaan Bank Sampah terbukti memberi dampak positif ke lingkungan, sosial maupun ekonomi, yaitu kontribusi terhadap pengurangan sampah Balikpapan khususnya Kelurahan Lamaru sekaligus peluang pekerjaan serta memberikan penghasilan tambahan.

Banyak program inisiatif yang dilakukan oleh Bank Sampah untuk mengajak masyarakat mau memilah dan membawanya ke Bank Sampah. Tujuannya adalah mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah serta menghasilkan keuntungan ekonomi sirkular. Misalnya program membayar sekolah dengan sampah di Cimahi, membayar listrik dengan sampah dan membeli sembako dengan sampah di Makassar, sampai dengan pembayaran biaya kesehatan dengan sampah di Malang. Baru-baru ini, Pegadaian juga menginisiasi pembentukan 59 Bank Sampah di Indonesia dengan mengajak masyarakat menabung sampah untuk mendapatkan emas.

“Bank Sampah harus dapat menjadi kebutuhan masyarakat sehingga mereka akan sadar bagaimana dampak sampah dan juga akan menjadi penghasilan tambahan yang sangat menjanjikan untuk kebutuhan rumah tangga.” ujar Mba Aan.

Lurah Lamaru, Surata juga menambahkan "Permasalahan sampah bukan hanya masalah kita sehingga pentingnya secara kontinyu dan berkala memberikan pendidikan bagaimana dampak sampah dan cara penanggulangannya. Oleh karena itu pa yang dilakukan masyarakat dalam menanggulangi persoalan sampah dapat bernilai ekonomi, seperti solusi bank Sampah, namun tidak berhenti disitu saja, perlu berbagai inovasi dan dukungan dari semua pihak sehingga pengembangan Bank Sampah bisa menjadi solusi terbaik nantinya di masa yang akan datang, apalagi dengan adanya mahasiswa KKN UNIBA tahun 2020 di Lamaru harus menjadi Agent of change khususnya dalam penanganan sampah."